Venicka.com – Ketika pertama kali ke Wonosobo pastinya bingung mau “ngapain” (berbuat apa) di sana. Tentukan tujuan awalnya apa. Menemui kawan, plesir atau cari jodoh. Ehem, ternyata cewek Wonosobo tidak kalah menarik lho dengan orang kota. 🙂
Nah, penulis nekad ke Wonosobo karena penasaran hawanya katanya adem dan banyak tempat wisata alam yang layak dikunjungi. Ternyata kota tujuan ini sangat dekat dengan kota kelahiran saya yakni di Purwokerto.
Perjalanan ditempuh kurang lebih tiga jam menggunakan mikro bus melewati kabupaten Purbalingga dan Banjarnegara yang termasuk keresidenan Banyumas. Di sepanjang perjalanan disuguhi pemandangan persawahan, lembah dan pegunungan. Hal ini tak akan ditemui di kota Jakarta yang sangat sumpek akan hutan beton yang menjulang tinggi.
Penulis sangat menikmati sekali akan keindahan alam dan keramahtamahan penduduk sesampai dan saat dalam perjalanan ke kota Wonosobo. Sampai-sampai memimpikan tinggal di kota yang damai ini.
Tiba-tiba penulis mendapatkan notifikasi pesan Whatsup menanyakan sudah sampai di mana. Setelah menengok ke jendela bus terlewatlah sebuah taman yang sangat mempesona, yakni Taman Fatmawati Wonosobo yang seolah melambaikan tangan untuk minta disinggahi. Dibalaslah oleh penulis bahwa sudah melewati taman.
Setelah melaju dengan gesit, bus berhenti di dekat alun-alun. Penulis turun dan menuju petunjuk yang diberikan. Pukul dua siang, tapi udara terasa menghembuskan dingin ke sela jaket yang ruitsluiting lepas akibat tersangkut pintu di bus tadi.
Setelah tanya penduduk, sampailah di sebuah pusat jajan serba ada (pujasera) Allure Square Wonosobo. Semula penulis pikir adalah ini sebuah mall dengan bangunan yang menjulang tinggi yang berada di persimpangan jalan. Untuk memastikan penulis menanyakan ke anak muda yang sedang nongkrong di depan pintu masuk.
Masjid Agung Jami Wonosobo
Karena yang ditunggu belum datang, dicarilah masjid yang terdekat di sekitar alun-alun. Cukup berjalan kaki berapa meter untuk menuju Masjid Agung Jami Wonosobo ini. Melewati bangunan Gereja Kristen Indonesia dan taman bertuliskan “Wonosobo Asri” di dekat pendopo bupati. Benar-benar “nyes” air ketika dibasuh di anggota badan. Sangat dingin.
Rupanya sudah ditunggu oleh teman blogger cantik asal kota ini yakni mbak Venicka. Sekilas melihat jajanan khas yakni tempe kemul yang dijajakan di gerobak kaki lima. Suasana ramai sekali oleh pedagang yang menjajakan jualannya di pinggir jalan. Terdengar suara bocah berkomunikasi dalam bahasa Jawa khas Wonosobo yang masih menggunakan kata “nyong” untuk menunjukkan keakuannya. Kata tersebut mirip dengan dialek banyumasan.
Sesampai di Allure Square, penulis celingak-celinguk di manakah mbak Ve duduk. “Aku pakai baju hijau”, balasnya. Segera penulis sapa dan terjadi perkenalan singkat. Dan, ternyata benar pembaca! Mbak Ve sangatlah cantik dan serasi dengan pakaian hijabnya.
Bagaimana kisah selanjutnya mengenai pertemuan penulis dan mbak Ve, blogger cantik asal Wonosobo ini? Apakah penulis jatuh cinta atau malah… Ikuti kisah ini selanjutnya!