Venicka.com – Menurut Indonesia Goes Pink, sebuah gerakan peduli kanker panyudara, menyatakan bahwa jumlah penderita kanker panyudara di Indonesia meningkat drastis dan faktanya bahwa 1 dari 8 wanita beresiko terkena kanker ini dan sebagian besar sudah stadium lanjut akibat ketidakpekaan dan pengetahuan masyarakat.
Kanker panyudara inilah yang telah merenggut saudara sepupu saya yang masih muda dan meninggalkan anaknya yang masih kecil. Meskipun menjadi penyebab kematian nomor satu namun sayangnya tidak cukup banyak informasi mengenai penyakit yang mematikan ini untuk diketahui masyarakat luas.
Pendiri Love Pink Indonesia, Shanti Persada mengungkapkan perempuan yang tergabung mulai berumur 20 sampai dengan 50 tahun dan 80 persen sudah stadium lanjut. Sudah cukup terlambat memang karena ada yang panyudaranya sudah pecah atau benjolannya besar sekali.
Banyaknya teman baru yang berdatangan yang terindikasi kanker panyudara dengan stadium lanjut sehingga tidak sedikit yang pergi karena derita, sesalnya.
Hingga kini penyebab kanker panyudara belum diketahui secara pasti. Berdasarkan penelitian, hampir seluruh perempuan berisiko terjangkit penyakit ini bahkan 99 persen perempuan beresiko terkena kanker panyudara karena mempunyai hormon-hormon yang memicu terjadinya kanker.
Faktor genetik hanya mempunyai peranan yang kecil kanker panyudara yakni sekitar 5-10 persen saja. Pengaruh gaya hidup yang menjadi penyebab utama. Stres akan pekerjaan atau macetnya jalanan di Ibukota bisa memicu terjadinya kanker panyudara, terang Samantha Barbara, ibunda artis Chelsea Islan.
Deteksi Dini Dan Hindari Stres
Dr. Siti Sundari Monoppo seorang onkolog menyerukan pentingnya deteksi dini kanker panyudara khususnya bagi kaum perempuan. Penyakit ini akan lebih mudah ditangani bila ada deteksi dini sehingga pasien terhindar dari ancaman kematian.
Cara mendeteksinya yakni dengan cara periksa panyudara sendiri (SADARI), hal ini untuk mengecek ada tidaknya benjolan di bagian panyudara. Tips ini disarankan bahkan sejak 7-10 hari sejak menstruasi hari pertama secara rutin.
Janganlah panik ketika menemukan benjolan pertama dan lekas pergi ke dokter yang tepat untuk memastikan apakah benjolan itu ganas atau jinak, saran Dr. Siti ketika menghadiri kampanye melawan kanker panyudara Indonesia Goes Pink 2017 di Jakarta baru-baru ini.
Kuncinya untuk mencegah timbulnya kanker panyudara adalah menjaga pikiran agar tidak mudah terserang stres. Stres dapat meningkatkan resiko kanker panyudara pada perempuan.
Dengan menjalankan gaya hidup sehat sepertimakan makanan sehat, olahraga serta istrihat dan tidur yang cukup dan juga menjaga kesehatan rohani untuk menjaga keseimbangan hidup.
Jadi sebenarnya sederhana saja, yang penting menjaga daya tahan tubuh, istirahat yang cukup dan tidak boleh stres, olahraga, bergaul dan tertawa hahaha serta berdoa dan bersyukur. Faktor lain untuk menjaga kesehatan adalah selalu berpikir positif.