Venicka.com – Bukan hanya tutur katanya yang kalem, lesung pipitnya yang aduhai, berhijab dan pintar pula yang membuat pria mendambakan. Ingin mengenalnya lebih jauh. Ternyata gadis yang tinggal di dataran tinggi memang berperangkai kalem, lembut bersahaja saat bertemu dengan orang.
Bukan daerah Wonosobo saja, gadis yang tumbuh dan hidup di daerah pegunungan tinggi seperti Sumedang (Jawa Barat), Bone (Sulawesi Selatan), Batu (Jawa Timur), Kintamani (Bali) atau kawasan Bromo, Jawa Timur tutur katanya halus dan lemah lembut. Apa alasannya ya?
Faktor Cuaca
Cuaca yang sejuk di atas ketinggian di atas 800 meter atau lebih di atas permukaan laut membuat suasana tentram, hawa yang sejuk dan dingin tidak mudah tersulut emosinya.
Faktor Makanan
Gadis di dataran tinggi tentunya makan dari hasil kebun sendiri yang berupa sayuran dengan penanganan tanpa kimia membuat mereka jauh dari penyakit hipertensi dan darah tinggi.
Faktor Adat Istiadat
Gadis di dataran tinggi Wonosobo menghargai adat istiadat yang berlaku yang masih kental dan dijunjung tinggi. Mereka tahu bagaimana berkomunikasi dengan orang tua, berkomunikasi dengan teman sebaya ataupun orang lain. Adat istiadat ini yang membentuk karakter gadis Wonosobo yang kalem dan lembut.
Faktor Kepercayaan Pada leluhur
Kepercayaan pada leluhur membuat gadis asal Wonosobo tidak banyak ulah apalagi berbicara kasar adalah tabu dan wajib dihindari. Tertawa terlalu kencang juga dianggap tabu.
Faktor Alam
Setiap hari disuguhi pemandangan yang indah, gunung yang menjulang tinggi tak ada alasan untuk jenuh atau bete. Hal ini membuat gadis asal Wonosobo mempunyai pribadi yang tak suka memberontak.
Jauh dari perkotaan juga membuat gadis asal Wonosobo terhindar dari gaya hidup yang macam-macam, jauh dari kesan glamour dan selalu bersyukur kepada sang Pencipta.